EAS - APSI E
Nama : Heru Dwi Kurniawan
Nrp : 505211055
Kelas : APSI E
EAS APSI
Soal :
- 1. Tuliskan kebutuhan fungsional dan non fungsional Aplikasi POS Alfamart
- 2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi POS Alfamart
- 3. Buatlah Diagram Kontek dan DFD Level 1 dari aplikasi Alfamart
- 4. Apa perbedaan Model Analisis dan Model Desain. Jelaskan, lengkapi dengan gambar grafis
- 5. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas
- 6. Buatlah model desain dari studi kasus di atas
- 7. Dokumentasikan dalam bentuk video presentasi kemudian diembeded di blog.
Kebutuhan Non Fungsional adalah kebutuhan yang menitikberatkan pada properti prilaku yang dimiliki oleh sistem. kebutuhan fungsional juga sering disebut sebagai batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi dan lain lain.
Persyaratan Fungsional Aplikasi Alfamart POS
A. Manajemen Produk:
Kemampuan untuk menambah, mengedit, dan menghapus produk.
Manajemen kategori produk.
Pengelolaan informasi produk, seperti harga, stok, dan atribut lainnya.
Fitur pencarian dan penyaringan produk
Antarmuka kasir yang intuitif untuk memasukkan barang belanjaan.
Kemampuan untuk mengatur kuantitas produk.
Mendukung berbagai metode pembayaran, seperti uang tunai, kartu kredit, dan dompet elektronik.
Membuat bukti pembayaran atau invoice kepada pelanggan.
Pemantauan stok produk secara real-time.
Notifikasi saat stock mendekati atau mencapai batas minimal.
Penyesuaian stok otomatis ketika ada penjualan atau pengiriman produk baru.
Laporan inventaris yang akurat.
Penerapan promosi dan diskon pada produk tertentu.
Kemampuan untuk memasukkan kode promosi atau diskon selama transaksi.
Hitung ulang total pembayaran secara otomatis.
Laporan penjualan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Laporan analisis penjualan, seperti produk terlaris dan kinerja penjualan.
Kemampuan untuk menyesuaikan laporan sesuai dengan kebutuhan toko atau manajemen.
Responsif dan cepat dalam memproses transaksi.
Dapat menangani volume transaksi yang tinggi selama waktu sibuk.
Perlindungan data nasabah dan informasi transaksi.
Otorisasi dan pengelolaan akses pengguna yang tepat.
Kemampuan untuk mengakomodasi pertumbuhan toko dan peningkatan jumlah pengguna.
Sistem harus tersedia dan dapat diakses secara stabil dan konsisten.
Integrasi dengan sistem korporat Alfamart, seperti sistem manajemen inventaris sentral
D. Kegunaan:
Antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan untuk kasir.
Dokumentasi lengkap dan panduan pengguna.
Kemampuan untuk melakukan pemeliharaan dan pembaruan perangkat lunak secara teratur.
Dukungan teknis tersedia.
Kompatibilitas dengan perangkat keras dan sistem operasi yang biasa digunakan di toko Alfamart.
Analisis Kebutuhan: Identifikasi dan pemahaman terhadap kebutuhan fungsional dan non-fungsional aplikasi POS Alfamart, termasuk manajemen produk, transaksi penjualan, inventaris manajemen, promosi dan diskon, serta laporan dan analisis. Analisis juga melibatkan pemahaman terhadap integrasi dengan sistem perusahaan Alfamart.
Perancangan Sistem: Merancang struktur sistem secara keseluruhan, termasuk database produk, desain antarmuka kasir, logika bisnis untuk memproses transaksi, manajemen inventaris, promosi dan diskon, serta laporan dan analisis. Perancangan juga melibatkan pemilihan teknologi yang tepat dan desain database skema yang efisien.
Pengembangan: Membangun aplikasi POS Alfamart berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Tahap ini melibatkan pengkodean logika bisnis, antarmuka pengguna, pengelolaan database, dan integrasi dengan sistem perusahaan Alfamart. Pengujian secara berkala juga dilakukan untuk memastikan kualitas dan konsistensi aplikasi.
Pengujian dan Validasi: Melakukan pengujian menyeluruh terhadap aplikasi POS Alfamart untuk memverifikasi fungsionalitas dan memastikan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik. Pengujian meliputi pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian fungsionalitas, dan pengujian kinerja.
Implementasi: Menerapkan penerapan aplikasi POS Alfamart di toko-toko Alfamart secara bertahap. Tahap ini melibatkan instalasi perangkat keras yang diperlukan, konfigurasi sistem, inventaris data migrasi yang ada, dan pelatihan kasir untuk menggunakan aplikasi dengan benar.
Pelatihan dan Penyuluhan: Melakukan pelatihan kepada kasir dan staf toko mengenai penggunaan aplikasi POS Alfamart, termasuk fitur-fitur yang ada, manajemen produk, transaksi penjualan, manajemen inventaris, promosi dan diskon, serta penggunaan laporan dan analisis. Penyuluhan juga dapat dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang keuntungan menggunakan aplikasi POS.
Pemeliharaan dan Pembaruan: Melakukan pemeliharaan rutin terhadap aplikasi POS Alfamart, termasuk pembaruan perangkat lunak, penanganan bug, dan peningkatan fungsionalitas. Pemeliharaan juga melibatkan pemantauan kinerja aplikasi secara terus menerus dan memberikan dukungan teknis kepada pengguna.
Evaluasi dan Perbaikan: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja dan fungsionalitas aplikasi POS Alfamart, berdasarkan umpan balik dari pengguna dan manajemen Alfamart. Pemulihan dan peningkatan terus dilakukan untuk menjaga kualitas aplikasi dan memenuhi kebutuhan yang berkembang dari toko-toko Alfamart.
- Model Analisis adalah representasi teknis dari sebuah sistem menggunakan kombinasi teks dan diagram untuk menggambarkan kebutuhan software, baik itu data, fungsi, maupun tingkah laku sistem. Pendekatan ini membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan yang tidak konsisten atau belum terdefinisi dengan lebih mudah. Terdapat dua pendekatan umum yang digunakan, yaitu pendekatan terstruktur dan pendekatan berorientasi objek.
a. Fokus: Model analisis bertujuan untuk memahami kebutuhan, masalah, dan proses yang terlibat dalam sistem atau produk.
b. Tujuan: Tujuan utama dari analisis model adalah untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan dan mendefinisikan kebutuhan pengguna serta persyaratan sistem.
c. Tingkat perincian: Model analisis biasanya lebih kontekstual dan berfokus pada gambaran umum. Ini tidak terlalu terikat pada implementasi teknis yang spesifik.
d. Gambar grafis: Model analisis sering kali direpresentasikan dalam bentuk diagram alur proses atau diagram use case. Diagram proses alur menggambarkan langkah-langkah dan aliran informasi dalam proses, sedangkan diagram use case menggambarkan interaksi antara dan pengguna sistem.
- Model Desain adalah Model desain merupakan representasi visual atau konseptual dari suatu sistem atau produk yang akan dibangun. Model desain digunakan untuk menggambarkan struktur, komponen, interaksi, dan hubungan antara elemen-elemen yang ada dalam sistem. Model desain dapat berupa diagram, blueprint, mockup, atau prototipe yang memberikan panduan bagi para pengembang atau desainer dalam mengimplementasikan sistem atau produk tersebut. Model desain juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan stakeholder lain, seperti pengguna atau tim pengembang, guna mendapatkan masukan dan validasi sebelum implementasi dilakukan.
a. Fokus: Model desain bertujuan untuk merencanakan struktur, komponen, dan interaksi teknis dalam sistem atau produk.
b. Tujuan: Tujuan utama dari model desain adalah menghasilkan rancangan teknis yang rinci dan implementasi yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam analisis model.
c. Tingkat rincian: Model desain lebih rinci dan terkait dengan aspek teknis sistem atau produk. Ini mencakup detail seperti sistem arsitektur, desain antarmuka pengguna, struktur database, dan algoritma yang digunakan.
d. Gambar grafis: Model desain sering kali direpresentasikan dalam bentuk diagram aliran data, diagram kelas, atau diagram komponen. Diagram aliran data menggambarkan aliran data dalam sistem, diagram kelas menggambarkan hubungan antara kelas atau objek, sedangkan diagram komponen menggambarkan komponen-komponen sistem dan hubungan antara mereka.
- Gambar Grafis Model Analysis Model & Model Design
- 5. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas
Komentar
Posting Komentar